Keindahan Mesjid di Provinsi Aceh

Wisataceh.com - Mesjid merupakan pilihan populer bagi para juru foto Eropa yang berfokus pada Aceh. Pengamatan atas foto-foto di bawah kata "West Sumatra" dan "Lombok" meununjukkan persentase foto mesjid yang jauh lebih kecil. Bagaimana menjelaskan perhatian juru foto Eropa yang besar pada mesjid di Aceh ini? Jawabannya kita harus banyak memposting foto mesjid di Aceh dengan kunci "Aceh". Mari sama-sama berbagi artikel mengenai foto-foto mesjid di Aceh yang ada di bawah ini.


1. Keindahan Masjid Agung Oman


Mesjid Agung Oman Lamprit, Photo by @mustawazirmustafa

Masjid Agung Al-Makmur didirikan pada 1979. Peletakkan batu pertama dilakukan Gubernur Aceh saat itu Prof. Dr. A. Madjid Ibrahim. Pembangunannya baru berjalan pada 1989. Bentuk masjid ketika itu masih berkubah payung terbuka tanpa menara.

Pada 2005 atau setelah tsunami Aceh 2004, dilaksanakan pembangunan hingga bangunannya menjadi seperti saat ini. Masjid ini dibangun dengan bantuan Kerajaan Oman yang pada saat itu rajanya bernama Sultan Qobus bin Said.

Masjid Agung Al-Makmur menyerupai arsitektur Timur Tengah karena bantuan Kerajaan Oman. Arsitek dari Oman ikut mengerjakan masjid tersebut.

Pada 2015 ini, masjid tersebut dikunjungi oleh masyarakat dari beberapa daerah yang ingin melakukan studi banding. Mereka ingin melihat kondisi masjid yang selama ini dinilai membuat para jemaah nyaman dan tentram.

Masjid ini dilengkapi CCTV. Ada pula website dan sosial media, seperti Facebook dan YouTube.


2. Masjid peninggalan masa Sulthan Iskandar Muda, Gp. Beuracan , Pidie Jaya. 
(Photo by @zianpressphoto)

3. Masjid Abu Daud Beureueh


Regram from@saifulmulia

Masjid Baitul A’la Lil Mujahidin, menjadi sejarah bisu bagi masyarakat Aceh atas perjuangan Teungku Daud Beureueh di bumi Serambi Mekah ini. Berdiri di sisi jalan lintasan Banda Aceh-Medan, tepatnya di Kota Beureuneun, Gampong Jaman Barat, Kecamatan Mutiara, Pidie. Di kalangan masyarakat Aceh, masjid yang memiliki dua menara ini lebih dikenal dengan sebutan Masjid Abu Beureueh.

Masjid ini dibangun atas prakarsa Teungku Muhammad Daud Beureueh pada tahun 1950 di atas lahan seluas 10.200 m2. Menurut sejarah, masjid ini berhasil dibangun atas kerjasama masyarakat Aceh. Bahkan, biaya untuk membeli material berasal dari sumbangan segenggam beras masyarakat Aceh, baik yang tinggal di dalam maupun yang di luar Aceh.

Jika dilihat sekilas, masjid seluas 1.350 meter per segi ini sama saja dengan masjid-masjid lain di Aceh. Namun, masjid ini memiliki nilai sejarah yang tinggi bagi masyarakat Aceh, khususnya warga Pidie. Di perkarangan masjid inilah Abu Daud Beureueh dimakamkan, tepatnya di sisi kiblat masjid. Makamnya nampak sederhana, dipagar dengan beton warna putih ukuran segi empat. Di nisannya hanya ditanam pohon jarak dan batu nisan biasa.



4. Mesjid Labui di Desa Labui, Pidie

Regram from @poponpoon 


Mesjid Labui dibangun tahun 1612 M. Dulu satu-satunya masjid di Pidie, ya ini. Jadi masyarakat kalau pergi Jum'atan semua kesini. Termasuk yang dari Tangse, mereka berangkat ke masjid ini sejak subuh supaya sampai sebelum khatib naik mimbar. Karena kalau khatib sudah naik mimbar kita tidak tercatat lagi oleh malaikat sebagai jamaah Jum'at.

Mimbarnya juga istimewa. Arsiteknya langsung dari Cina. Mimbar ini dibuat oleh kaum bermata sipit itu tahun 1612 M.

Masjid Raya Labui awalnya bernama Masjid Raya Po Teumeureuhom. Bangunan pertama terbuat dari kayu beratap rumbia. Kemudian dindingnya terbuat dari batu bercampur kapur.

Note : Toleransi beragama di Aceh sudah berlangsung sangat lama sebelum lu lahir bro, berarti saling menghormati dan berlapang dada terhadap pemeluk Agama lain, tidak memaksa mereka apa yang mereka yakini dan tidak mencampuri urusan agama masing-masing!


5. Masjid Agung At-Taqwa, Kutacane-Aceh Tenggara.


Photo by @alasleuser_adventure 

MASJID Agung At-Taqwa Kutacane Aceh Tenggara (Agara) yang di bangun berdekatan dengan markas Kodim 0108/Agara, telah menjadi objek wisata primadona baru di lembah Leuser.

Masjid yang konon menelan biaya pembangunan menghabiskan anggaran Rp55 Milyar ini mampu dengan cepat menjadi icon kota Kutacane yang dulunya terkenal dengan wisata air.

Luas bangunan masjid ini 2.675 meter persegi, dibangun di area seluas 14.118 meter persegi berkapasitas 4000 jamaah dan juga diklaim tahan gempa dengan kekuatan goncangan hingga 9.0 SR. Tak pelak lagi, masjid At-Taqwa yang juga dilengkapi dengan area parkir dengan kapasitas mencapai 200-an baik roda empat maupun roda dua ini memberi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Agara.

Tak hanya itu ciri khas masjid ini, dapat dilihat dari setiap sudut Masjid terdapat motif adat suku Alas dipadukan dengan kaligrafi yang membuat tak ada satu orang pun yang tahan untuk tidak mengabadikan momen keberadaan mereka di masjid ini. Bisa dengan ber-selfie ria atau bagi orang tua maupun keluarga yang ingin mendapatkan foto tanpa harus berselfie, di sekitaran masjid ini juga tersedia tukang foto keliling.

Puas berkeliling masjid, tak ada salahnya untuk anda berhenti sejenak di taman kota melepas penat. Posisi taman kota ini sendiri persis di depan masjid, Yang mana berjejer tenda-tenda yang menyediakan makanan ringan maupun jus. Sangat pas jika anda bersama keluarga datang pada sore hari sembari menikmati suasana tergelincirnya matahari di negeri Sepakat Segenap ini. 


6.  Masjid Baitul A’la Lil Mujahidin 

Photo by @riezve 

Masjid Baitul A’la Lil Mujahidin, masyarakat menyebutnya Masjid Abu Beureu-eh. Masjid indah ini berada di tepi Jalan Banda Aceh-Medan, Beureuneun, Pidie. Masjid ini didirikan Teungku Daud Beureu-eh tahun 1950. Di belakang masjid ini terdapat makam Tgk. Syi’ Di Beureu-eh (Tgk. Muhammad Dawud Beureu-eh). Berdasarkan catatan pada makamnya, ia wafat pada 10 Juni 1987.


7. Masjid Raya Babussalam, Sabang.  
photo by @gadengwisata

Masjid Raya Babussalam ditengah kemilau cahaya pagi

Masjid kebanggaan masyarakat Sabang ini selalu menarik untuk dikunjungi karena selain memiliki arsitektur yang indah masjid ini juga sarat dengan aktifitas islami. Kegiatan seperti pengajian rutin anak-anak dilakukan disini setiap hari. Kegiatan tahunan seperti Maulid Nabi, isra mi'raj, dan musabaqah rutin diadakan di masjid indah ini.


8. Mesjid Agung Baitul Makmur, Meulaboh 

Photo by @arafat16_

Masjid Agung Baitul Makmur adalah masjid terbesar dan termegah di kawasan pantai barat Kabupaten Aceh Barat, provinsi Aceh, Indonesia. Masjid yang terletak di Desa Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan ini memiliki arsitektur antara perpaduan Timur Tengah, Asia, dan Aceh serta pemilihan warna cokelat cerah yang dikombinasikan dengan warna merah bata di kubah masjid. Ciri khas masjid yang dapat dilihat secara kasat mata adalah tiga kubah utama yang diapit dua kubah menara air berukuran lebih kecil. Bentuk kepala semua kubah sama, yakni bulat berujung lancip, khas paduan arsitektur Timur Tengah dan Asia. 


9. Masjid Baiturrahim, Ulee Lheue, Banda Aceh

Masjid bersejarah Baiturrahim | Sumber: musbir.blogspot.com
Masjid Baiturrahim adalah masjid yang bersejarah, Masjid yang berlokasi di Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh  ini merupakan peninggalan Sultan Aceh pada abad ke-17. Masa itu masjid tersebut bernama Masjid Jami’ Ulee Lheu. Sejak berdirinya hingga sekarang masjid ini sudah mengalami beberapa kali renovasi. Awalnya masjid dibangun dengan rekonstruksi seutuhnya terbuat dari kayu, dengan bentuk sederhana dan letaknya berada di samping lokasi masjid yang sekarang. Karena terbuat dari kayu, bangunan masjid tidak bertahan lama karena lapuk sehingga harus dirobohkan. Pada 1922 masjid dibangun dengan material permanen oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan gaya arsitektur Eropa.  Pada 26 Desember 2004, gempa bumi yang disusul terjangan tsunami meratakan seluruh bangunan di sekitar masjid dan satu-satunya bangunan yang tersisa dan selamat adalah Masjid Baiturrahim. Kondisi masjid yang terbuat dari batu bata tersebut hanya rusak sekitar dua puluh persen saja sehingga masyarakat Aceh sangat mengagumi masjid ini sebagai simbol kebesaran Tuhan.

10. Mesjid Pulo Kambing, Kluet Utara, Aceh Selatan


Regram from @atjehgallery



Mesjid Pulo Kambing atau sekarang biasa disebut dengan mesjid Nuril Huda. dibangun pada masa keujrun Teuku Imam syah Tahun 1282 H/1864 M. Mesjid tersebut terletak di Gampong Pulo Kameng, Kecamatan Kluet Utara, Aceh Selatan. 


11.  Masjid Raya Ruhamah, Takengon


Sumber: members.virtualtourist.com

Mesjid Raya Ruhamah Takengon merupakan masjid kebanggaan masyarakat Kabupaten Aceh Tengah yang saat ini masih dalam tahap perehapan bagian bangunan yang sudah dimulai dari tahun 2011 silam, yang hingga kini masih dalam proses perampungan. Masjid yang menjadi pusat kegiatan keagamaan di Takengon ini berada di jantung kota Takengon, masjid ini menjadi sangat unik jika kita perhatikan karena memiliki gaya arsitektur Islam dengan perpaduan warna-warna dan relif ukiran pada bagian luarnya. Masjid ini memiliki halaman yang luas yang sering digunakan untuk kegiatan keagamaan. Masjid ini dapat anda jadikan salah satu tujuan wisata religius yang patut di kunjungi bila anda sedang berada di dataran tinggi gayo.


12. Mesjid Islamic Center, Lhokseumawe


Panorama Malam hari Masjid Islamic Center Lhokseumawe. Photo by @mencenet

Berdiri megah di pusat kota Lhokseumawe, Islamic Center (Almarkazul Islami Lhokseumawe) yang beralamat di jalan T. Hamzah Bendahara-Simpang Empat, Kecamatan Banda sakti, Kota Lhokseumawe, masjid ini menghadirkan nuansa penuh Timur Tengah di tanah Aceh yang subur. Berdirinya Islamic Center ini membangkitkan kembali ingatan kita pada sejarah kejayaan Kerajaan Islam Samudera Pasai (Samudera Pase) yang tercatat dalam sejarah sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia. 


Tahap pertama proyek pembangunan Islamic Center ini dimulai dengan membangun masjid agung yang strukturnya begitu besar dengan susunan kubah-kubah besarnya yang mengagumkan. Ada 8 kubah dan saru kubah utama yang sangat besar yang menghiasinya, serta ukiran-ukiran unik yang menghiasi di setiap kubah mesjid Islamic Center ini. Kehadiran Islamic Center ini memberikan nuansa baru meski belum selesai seluruhnya dan menghadirkan semangat baru bagi rakyat Aceh umumnya dan rakyat Lhokseumawe khususnya paska bencana kemanusiaan gempa dan Tsunami yang meluluhlantakkan wilayah itu beberapa tahun lalu.


13. Mesjid Raya Baiturahman, Banda Aceh


Kawasan Mesjid Raya Baiturrahman tahun 2015, 2020? Siapa yang tau?
Kota Banda Aceh Photo by @shanggabuana

Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, merupakan Masjid yang memiliki lembaran sejarah tersendiri, yang kini merupakan Mesjid Negara yang berada di jantung kota Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Mesjid Raya Baiturrahman merupakan salah satu mesjid termegah di Asia Tenggara. Mesjid Raya Baiturrahman ini berada di pusat kota Banda Aceh yang bersebelahan dengan pasar tradisional Aceh, provinsi Aceh, Indonesia. Mesjid Raya Baiturrahman menempati area kurang lebih empat hektar ini berarsitektur indah dan unik, memiliki tujuh kubah, empat menara dan satu menara induk. Ruangan dalam berlantai marmer buatan Italia, luasnya mencapai 4.760 m2, dan dapat menampung hingga 9.000 jama‘ah.Di halaman depan Mesjid Raya Baiturrahman terdapat sebuah kolam besar, rerumputan yang tertata rapi dengan tanaman hias dan pohon kelapa yang tumbuh di atasnya.

Mesjid Raya Baiturrahman ini pertama kali dibangun oleh pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Dilihat dari sejarah, Mesjid Raya Baiturrahman ini mempunyai nilai yang tinggi bagi rakyat Aceh, karena sejak Sultan Iskandar Muda sampai sekarang masih berdiri megah di tengah jantung kota Banda Aceh. Mesjid Raya Baiturrahman ini mempunyai berbagai fungsi selain shalat, yaitu tempat mengadakan pengajian, perhelatan acara keagamaan seperti maulid Nabi Besar Muhammad SAW, peringatan 1 Muharram, Musabaqah Tilawatil Qur’an, tempat berteduh bagi warga kota serta para pendatang, dan Mesjid Raya Baiturrahman ini menjadi salah satu obyek wisata Islami. Waktu gempa dan tsunami (26 Desember 2004) yang menghancurkan sebagian Aceh, Mesjid Raya Baiturrahman ini selamat tanpa kerusakan yang berarti dan banyak warga kota yang selamat di sini.