Tradisi Mandi Pucuk Pengantin Baru di Nagan Raya

Wisataceh.com - Manoe Pucok “mandi pucuk” adalah salah satu tradisi adat yang berkembang dan masih di praktekkan oleh sebagian besar masyarakat Aceh di Nagan Raya hingga sekarang. Manoe Pucok (mandi pucuk) bagi calon kedua mempelai sebelum melangsungkan acara akad nikah. 


Prosesi adat ini adalah salah satu tradisi yang diwariskan oleh para nenek moyang zaman dulu. manoe pucok “mandi pucuk” juga bermanfaat sebagai salah satu tanda akan meninggalkan masa lajang.


📷 by @ikram_almar



Biasanya air yang digunakan untuk semanoe pucok “mandi pucuk” itu juga dicampur dengan berbagai jenis bunga-bunga yang wangi seperti bunga selanga, bunga jeumpa , serta berbagai macam dedaunan seperti, daun manek mano,rumput ilalang,daun kelapa muda, jeruk purut. 


Dan proses manoe pucok “mandi pucuk ” biasanya sebelum proses pemandian calon pengantin dara baroe “pengantin wanita” dikelilingi bersama-sama oleh para penari jumlah penarinya biasanya 8 orang dan sambil bersyair dengan kata kata nasehat sambil bertepuk-tepuk tangan tentang kehidupan rumah tangganya kelak.

Dan selanjutnya dilanjutkan dengan siraman air disinilah kedua calon mempelai “linto baro dan dara baro” dimandikan oleh kedua orangtua calon mempelai tersebut.